Boyolali—Rumah milik Muhamad Syafii, Pimpinan Ponpes dan Majelis Zikir Wa Taklim Banyu Bening di Dukuh Blantikan RT 17 RW VI, Desa Bener, Ngrampal menjadi sasaran penyerangan dan perusakan oleh lebih dari 200 warga, Kamis (24/4) malam. Amuk massa itu terjadi setelah warga tidak terima dengan tindakan Syafii yang diketahui telah mencabuli seorang mahasiswi berinisial NH (19) asal Dukuh Karangrejo RT 20, Bener, Ngrampal
. "Saya sampai sini sekitar pukul 22.00 WIB sudah banyak orang ramai-ramai dan menyerang rumah Pak Ustaz (Syafii). Kalau pas kejadian, Pak Ustaz-nya itu ada di pondok lalu dijemput aparat Polsek. Kejadiannya sampai jam 02.00 WIB baru bubar," ujarnya, kemarin.
Paman NH, Suparman (40), tidak menampik aksi perusakan itu memang ada benang merah dengan kejadian yang menimpa keponakannya itu. Menurutnya, pada Kamis (24/4) pukul 22.00 WIB, orangtua NH, Parmin, terlihat sangat syok dan kalap begitu mendengar pengakuan putrinya telah dinikahi siri dan melahirkan anak akibat perbuatan Syafii.
Parmin yang tak menyangka dan merasa tak pernah dimintai izin atau restu, malam itu juga langsung melaporkan perbuatan Syafii ke Polsek. Bersamaan dengan itu, ratusan warga lain secara spontanitas langsung mendatangi dan menyerang rumah Syafii
. Sementara, sejak kejadian malam itu, Syafii masih berada di Polres untuk dimintai keterangan. Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mencari alat bukti dan unsur-unsur pidana dalam kasus itu. Menurutnya, laporan yang diterima kepolisian hanya soal dugaan pencabulan terhadap NH, sedangkan perusakan rumah Syafii tidak dilaporkan.
Kasat Reskrim, AKP Yohanes Trisnanto menambahkan saat diinterogasi, Syafii memang mengakui telah menikahi NH secara siri dan siap bertanggung jawab. Menurut keterangan dari Syafii, nikah siri itu justru didorong oleh istrinya sendiri.
Source