Dahulu di masa keemasannya, artis ini berjaya dan digandrungi banyak pecinta film Indonesia. Film-film dan karya terbaru mereka selalu ditunggu penggemarnya. Banyak pula dari mantan bom seks ini yang akhirnya memilih jalur yang benar setelah melakoni peran dan dikenal sebagai "bom seks Indonesia".
Siapa saja mereka? Mari kita lihat foto-fotonya dibawah ini.....
1. Febby Lawrence
Febby Renasari Lawrence kelahiran 3 Maret 1974 di Jakarta ini mengawali karirnya sebagai model dan kemudian merambah ke dunia seni peran. Film Selingkuh yang dimainkan Febby Lawrence bareng Reynaldi membuat nama Febby Lawrence dikenal sebagai salah satu pemeran film panas di era 90-an. Febby lebih dikenal sebagai salah satu bomseks Indonesia seangkatan dengan Sally Marcellina, Kiki Fatmala dan Taffana Dewi berkat keberaniannya berdegan panas di sejumlah film seperti Gadis Metropolis, Selingkuh, Cinta dan Nafsu, Bergairah di Puncak dll. Setelah dunia film Indonesia mengalami kemunduran, ia bermain dalam sejumlah judul sinetron.
2. Eva Arnaz
Eva Arnaz merupakan seorang aktris yang menonjol dalam film Indonesia era 1980-an. Eva Arnaz lahir pada 14 Juli 1958 telah menikah empat kali selama masa hidupnya dan dianggap sebagai simbol seks selama karir akting, dan kemudian taat menjadi seorang muslim dengan nama Siti Syarifah.
Adegan-adegan hot yang dilakoni Eva Arnaz membuat namanya melambung dan cukup populer di Indonesia pada masa-nya. Di film yang dibintanginya, tidak jarang Eva Arnaz harus menanggalkan pakaian demi tuntutan sekenario film.
3. Gitty Srinita
Pertama kali muncul di film secara kebetulan dalam film anak-anak Don Aufar (1986) sebagai wartawati cilik. Mulanya gadis campuran India (ayah) dan Aceh (ibu) ini bercita-cita jadi Polwan. Namun setelah muncul di Don Aufar ia semakin serius dalam film. Tanpa meninggalkan sekolah, ia belajar akting di Pisces Grup mulai 1989. Biarpun ia membatasi diri dalam akting buka-bukaan, tetapi akhirnya setelah tampil dalam Skandal Iblis (1992), ia banyak menarik perhatian para sinemas sebagai pemain 'panas'.
4. Sally Marcellina
Sally masuk ke industri film secara tidak sengaja kala ditawari bermain film saat menyaksikan syuting di dekat rumahnya. Namanya melambung berkat film Misteri Janda Kembang (1991). Aktingnya yang kerap tampil seksi dan berani kala itu, menempatkan dirinya sebagai icon film panas sejajar dengan Inneke Koesherawati, Kiki Fatmala, dan Eva Arnaz.
Hampir seluruh film Sally berbau mistisdan seks seperti Gadis Erotik, Susuk Nyi Roro Kidul, Susan Yang Sexy, Akibat Hamil Muda, Pencet Sana Pencet Sini, dan Pergaulan Ranjang Pemikat. Pada saat itu, memang film yang menonjolkan kemolekan tubuh dan berbau mistis sangat digemari penonton
5. Diah Permatasari
Diah Permatasari adalah seorang pemain sinetron di dunia hiburan Indonesia. Diah dulu pernah menjadi model wanita di era 1990-an. Ia dikenal lewat sinetronnya yang berjudul Si Manis Jembatan Ancol. Diah memiliki tinggi badan sekitar 175 cm. Diah suka jogging di rumahnya karena dia fitness sama olaraga. Diah suka main Basketball,Lari Jauh, dan berenang.
Diah mempunyai seorang suami yang bernama Anton Wahyu Jatmiko yang mempunyai Blitzmegaplex dan Mall Teraskota. Mereka menikah tanggal 5 April 1997 dan dikaruniai seorang putra yang bernama Marcello Nicholas Reynolds (lahir tahun 1999) dan Marciano Nicholas Reynard (lahir tahun 2006). Dalam pendidikan anak, Diah tidak pernah memaksakan anak-anaknya untuk mendapatkan nilai 100 karena akan membuat anak stress
6. Meriam Bellina
Sebelum menjadi aktris, anak dari Maria Theresia dan G.H. Bamboe (seorang pembuat kaki palsu) ini sebenarnya ingin menjadi seorang pramugari Garuda Indonesia, tetapi dia keluar dari SMAK Dago Bandung (kelas II) dan menjadi gadis sampul di majalah Gadis.
Dalam berperan, Meriam Bellina terbilang berani melakukan adegan panas sehingga dia pernah mendapatkan gelar sebagai Bom Seks Indonesia
Tontonan Roro Mendut (1982) malah telah dibatalkan di Festival Film Indonesia di Tropenmuseum Amsterdam karena peranannya dianggap terlalu sensual) dan karena kepiawaiannya berakting ia juga dijuluki Magma Perfilman Indonesia.
7. Inneke Koesherawaty
Inneke lahir sebagai anak kelima dari enam bersaudara. Kedua orangtuanya berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Dalam darah Inneke mengalir keturunan Belanda dari pihak ayahnya. Inne, demikian panggilan akrabnya, mengawali kariernya dengan mengikuti berbagai lomba di Jakarta.
Kesuksesannya bermula saat dirinya mengikuti ajang GADIS Sampul 1990 dan berhasil meraih predikat Juara Berbakat. Inne pun akhirnya memasuki sekolah model milik peragawati senior, Okky Asokawati, OQ Mo-delling. Hal ini dilakukannya agar mempunyai dasar yang kuat untuk terjun dalam dunia modeling.
Di awal kemunculannya, Inneke tidak segan untuk tampil minim ataupun menanggalkan pakaiannya demi kesempurnaan adengan dalam skenarion film.
8. Ayu Azhari
Ayu Azhari (dilahirkan sebagai Siti Khadijah, lahir di Jakarta, 19 November 1969; umur 42 tahun) adalah seorang aktris, model dan penyanyi asal Indonesia. Saudaranya, Sarah Azhari, Ibra Azhari, Rahma Azhari juga aktris.
Ayu Azhari juga dikenal sebagai bom seks Indonesia setelah kerap kali tampil minim dalam film dan pemotretan yang dilakoninya.
9. Kiki Fatmala
Sebelum terjun ke film, sebenarnya Kiki bercita-cita ingin menjadi pramugari. Setelah ikut main dalam film Permainan Dibalik Tirai, kandaslah cita-citanya. Sebagai foto model kalender, gadis indo Sunda (Bapak) dan Pakistan (ibu) ini laris bermain dalam film "panas" di bioskop. Atasperan-peran yang selalu beradegan syur itu, ia berdalih "Kalau sudah terjun, jangan setengah-setengah." Namun akhir-akhir ini, ia cenderung memilih peran dalam cerita drama.
Sejak tahun 1992, dunia layar kaca digelutinya dan beberapa sinetron pernah ia bintangi, salah satunya adalah serial komedi 'Ada Ada Saja'. Namanya semakin popular saat ia berperan dalam serial 'Mariam, Si Manis Jembatan Ancol 2'. Saat ini Kiki lebih aktif sebagai guru aerobik. Dan ia sudah mendirikan satu sanggar aerobik yang di beri nama Kifa. Kiki Fatmala sempat menggegerkan publik lewat perseteruan antara Kiki dan ibunya Fatma Farida di penghujung 2005.
10. Enny Beatrice
Enny Beatrice Ferlat Kusumo Anggraini (lahir di Tegal, 1966) atau yang lebih dikenal dengan Enny Beatrice dikenal sebagai salah satu bom seks perfilman Indonesia tahun 80an. Dari awal sampai akhir 80an, Enny yang telah menjadi mualaf ini telah membintangi 40 film, di antaranya Perkawinan Nyi Blorong (1983), Bunga Pramuria (1984), Bercinta (1985), Perawan di Sarang Sindikat.
11. Lela Anggraeni
Satu lagi bom seks yang ikut meramaikan perfilman Indonesia adalah perempuan kelahiran Palembang, 10 Oktober 1965. Ia terkenal lewat peran-peran panasnya era 90-an. Ia memulai langkahnya dalam film bioskop seperti Selir Adipati Gandra Sakti (1991) dan Kenikmatan Terlarang (1996). Belakangan ia pun berkiprah pula di layar kaca seperti dalam sinetron Jerat-Jerat Cinta hingga sempat main sekaligus dalam 3 judul sinetron, termasuk Asmara Dara (1997).
12. Windy Chindyana
Nama Windy Chidyana juga tidak bisa dilepaskan dari peran-perannya dibeberapa film 'panas'. Beberapa film yang pernah dibintangi Windy antara lain, Bisikan Nafsu, Gadis Metropolis 2 dan Dibalik Pelukan Laki-laki, dan yang paling terkenal adalah Bergairah Di Puncak. Tidak terlalu banyak informasi yang dapat digali dari sosok 'panas' Windy ini. Namun, mudah-mudahan informasi yang kami sajikan dari bagian pertama dan kedua ini bisa bermanfaat buat kamu penggemar film Indonesia.
13. Malvin Shayna
Nama Malvin Shayna juga tidak bisa dikesampingkan dalam memerankan film-film 'panas'. Beberapa film yang pernah dibintanginya adalah Godaan Cinta, Gairah Malam dan Pergaulan Metropolis. Selain itu, namanya pun melejit lewat perannya di film Warkop DKI, Gairah Terlarang 1 & 2, dan Macho (bersama Barry Prima).
14. Yati Octavia
Di film keduanya, Yati Octavia memberanikan bertelanjang dada di Intan Perawan Kubu. Di film itu dia memerankan anak dari kepala suku Kubu. Film panas lainnya adalah Yang Muda Yang Bercinta yang kembali menghebohkan dunia perfilman Indoensia.
Yati Octavia (lahir di Jakarta, 20 Oktober 1954; umur 58 tahun) adalah satu pemeran senior Indonesia di era 80-an. Ia adalah istri dari pemeran senior Indonesia lainnya Pangky Suwito.
Pada era emas film Indonesia, artis Yati Octavia adalah artis terlaris dan termahal, ia sempat dijuluki si ratu film karena banyak penggemarnya. Untuk setiap film ia sempat menerima honor lebih dari 5 juta rupiah bersama dengan aktor Roy Marten, Roby Sugara, Yenny Rachman dan Doris Callebaute. Film yang paling menghebohkan adalah film Rahasia Perkawinan, karena Yati Octavia bersedia untuk digundul kepalanya.
Octavia mempunyai seorang putera pertama (Tesar) dari perkawinan dengan almarhum Syamsudin dan tiga putra dengan suami kedua Pangky Suwito. Ia sampai sekarang masih aktif di film-film sinetron.
15. Suzanna
Ketika Rahayu Effendi banyak bermain santun di berbagai film, generasi bom sex diteruskan oleh Suzanna. Bintang legendaris ini ngetop lewat film-film panas dan mistik, salah satunya yang terkenal adalah Bernafas Dalam Lumpur (1970) yang adegan panasnya membuat pria panas dingin saat itu.
Cerita aslinya, "Berenang dalam Lumpur" dimuat bersambung dalam majalah "Varia". Kerja sama dengan Prospex Trading Coy. (Hongkong). Film Indonesia pertama yang menonjolkan seks, perkosaan dan dialog-dialog kasar seperti "daripada dijepitin pintu", "sundel" dll.
Film ini pernah dilarang diputar di Bandung oleh Kodim setempat. Film yang laris dan cukup menghebohkan. Sukses ini membuat produser/sutradaranya membuat lanjutannya menjadi sebuah trilogi.
Ia adalah legenda bintang horor kenamaan Indonesia. Berkecimpung di dunia layar perak sejak tahun 1950-an hingga 1990-an. Wanita bergelar The Queen of Indonesian Horror ini popular lewat film-film panas dan mistik.
Kariernya berawal saat memenangkan kontes "Tiga Dara" dan diaudisi oleh Usmar Ismail. Meski awalnya gugup karena belum pernah memegang telepon, padahal dalam audisi ada akting mengangkat telepon, akhirnya Suzanna lolos. Gadis muda berjulukan The Next Indriati Iskak ini berhasil memukau penonton lewat "Asrama Dara" dan meraih banyak penghargaan, di antaranya The Best Child Actress (Festival Film Asia, Tokyo, 1960), dan Golden Harvest Award.
Sulung dari lima bersaudara yang berdarah Jerman-Belanda-Jawa-Manado ini juga meraih gelar Aktris Terpopuler se-Asia saat Festival Film Asia Pasifik di Seoul tahun 1972. Sayangnya popularitas Suzanna justru diraih dari film-film panas dan mistik. Suzanna berhenti bermain film di awal tahun 1990-an. Namun bukan berarti dia sudah tidak lagi eksis.
Di tahun 2003, di usianya yang menginjak 61 tahun Suzanna berbinar lagi di sinetron "Selma dan Ular Siluman". Suzanna meninggal dunia Rabu, 15 Oktober 2008, setelah lima tahun berjuang melawan penyakit diabetes.