"Kami sudah mempelajari otak manusia dan salah satu tipe reseptor yang bernama Dopamine. Di sini terlihat sistem dopamine orang yang sangat Kreatif, sama dengan dopamine penderita Scizofrenia," kata Dr Fredrick Ullen, peneliti yang memimpin studi tersebut.
Penelitian ini, kata dia, menjadi bukti bahwa tidak ada batas yang jelas antara manusia jenius dan orang gila. Satu-satunya hal yang secara jelas membedakan di antara keduanya, kata dia, hanyalah kreativitas.
Sedangkan persamaan menonjol di antara otak orang gila dan orang jenius adalah keduanya sama-sama memiliki kemampuan yang rendah dalam menyaring informasi yang diterimanya. Kondisi tersebut, kata Ullen, membuka peluang yang sangat besar bagi munculnya pemikiran-pemikiran kreatif.